Menikmati Sunrise di Gunung Telomoyo
Kamis, Maret 29, 2018Jika teman-teman yang lain memilih mobil jeep terbuka agar lebih mudah mengambil gambar dan terlihat lebih keren, saya lebih memilih mobil jeep tertutup. Alasannya sederhana: saya nggak bawa baju hangat yang cukup. Pagi dini hari itu saya bersama teman-teman blogger, fotografer, dan YouTuber melakukan perjalanan menggunakan jeep menuju Puncak Gunung Telomoyo untuk menikmati sunrise. Sudah lama rasanya tidak mengejar matahari terbit, saya bersemangat sekali pagi itu.
Ini kali pertama saya dijamu oleh sebuah hotel yang memberikan fasilitas “naik ke puncak gunung dengan kendaraan bermotor”. Di Bromo saja, setidaknya masih harus mendaki ratusan anak tangga untuk sampai ke puncaknya.
***
Hari sebelumnya, kami makan siang di Cleverly Eatery sesaat setelah tiba di D’Emmerick Hotel. Menu makanan yang disajikan menggoda banget, “Gecok Cabut Gunung” menjadi menu andalan di sini. Sayangnya, saya cuman bisa incip secuprit karena lagi diet micin dan kolesterol.
Sesuai dengan tema acara yaitu Blogger Camp, kami beneran kemah di sini. Deret tenda warna biru menyambut kedatangan kami di bawah, lengkap dengan fasilitas MCK yang bersih, colokan listrik, dan tentunya wifi. Pastikan kamu nggak lupa untuk bawa lotion anti nyamuk kalau mau kemah di sini, ketika pergantian sore ke malam, nyamuk menyerang nggak pandang bulu kamu sudah mandi atau belum.
Berbagai macam wahana bisa kamu coba di D’Emmerick Adventure Park, mulai dari high ropes yang punya lima tantangan, archery dan archery battle, atv, flying fox, hingga jeep tour. Beberapa permainan ini buat saya cukup mudah, tapi percaya deh semuanya banyak tenaga. Kalau nggak biasa olahraga kayak saya, pastinya ngos-ngosan dan kaki lekas gempor.
High Rope (Dok. Wildan Rais) |
Archery Battle (Dok. Wildan Rais) |
Btw, salah satu sesi yang paling demen buat saya: ngobrol santai terkait blogging, media sosial, dan pariwisata bareng Mas Dhave, Bang Erfix, dan Om Sarbu yang makin malam ngomongnya ngelantur kemana-mana gegara ngantuk. Bisa tidur? Kurang. Bukan karena tendanya nggak nyaman, tapi karena kami lebih milih begadang dan sharing ngalor ngidul dengan teman lain. Malam itu, waktu rasanya menjadi lebih singkat.
Dan tiba-tiba, saya terbangun oleh kegaduhan teman-teman. Ternyata sudah pagi dini hari. Tanpa melipat sleeping bag dan cuci muka, saya bergegas menuju lobby hotel. Kendaraan yang akan mengantarkan kami ke Telomoyo sudah berjajar.
***
Tulisan lain terkait Blogger Camp D’Emmerick bisa kamu baca di sini:
Nia Nurdiansyah, Dhave Dhanang, Aji Sukma, Rivai Hidayat, Lintang, Ira Sulistiana, Gus Wahid, Mba Winda, Hidayah S, Ismyama, Siti Nurjannah, Metu Omah, Doyan Jalan.
1 comments
Seru dan bikin seneng deh acara2 kayak gini
BalasHapus